Peluang transformasi digital memang tak hanya dirasakan oleh pelaku bisnis saja. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia yang berubah karena penetrasi teknologi digital. Artinya transformasi digital menjadi bagian penting yang mempermudah hingga urusan manusia di ranah sosial, budaya, dan pendidikan. Akan tetapi manfaat penetrasi teknologi digital belum dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Beberapa Tantangan Transformasi Digital Bagi Bisnis di Indonesia
Sebagai negara berkembang, Indonesia masih butuh banyak penyesuaian terhadap kemajuan teknologi. Berikut adalah beberapa tantangan transformasi digital yang harus dihadapi oleh para pebisnis dalam negeri:
Infrastruktur belum merata
Tantangan transformasi digital di Indonesia yang pertama terletak pada pembangunan infrastruktur. Jaringan internet yang mempercepat arus informasi dan mempermudah komunikasi harus ditopang oleh infrastruktur. Berbeda dengan Amerika Serikat yang jaringan internetnya dibangun terintegrasi dengan jaringan telepon kabel yang sudah lebih dulu terkoneksi kuat, jaringan internet di Indonesia berangkat dari jaringan selular.
Penopang jaringan internet di Indonesia adalah provider-provider jaringan selular. Agar jaringan yang disediakan dapat digunakan, provider-provider ini harus membangun banyak tower reception di berbagai daerah. Sedangkan di Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan sejumlah negara lain infrastruktur penopang komunikasi telah lebih dulu disediakan oleh negara.
Hal tersebut salah satunya mendorong ketidakmerataan distribusi insfrastruktur komunikasi karena perusahaan provider akan mengejar keuntungan dengan membangun infrastruktur mereka di lokasi-lokasi yang menguntungan dengan biaya pembangunan yang lebih rendah. Para perusahaan provider ini harus mengeluarkan biaya pembangunan yang lebih besar ketika mereka akan membangun jejaring di daerah-daerah terpencil. Selain ongkos pembangunan, akses ke daerah-daerah terpencil dan terluar Indonesia juga sulit ditempuh. Akibatnya masyarakat di banyak daerah di Indonesia belum merasakan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh adanya transformasi digital.
Tantangan pada kapasitas SDM dan literasi internet
Ketidakmerataan infrastruktur komunikasi yang menopang jaringan internet akhirnya mempengaruhi kapasitas sumber daya manusia yang seharusnya menjadi subjek pengguna teknologi. Banyak orang yang masih belum bisa mengakses informasi dan berkomunikasi dengan leluasa karena keterbatasan ini. Dari segi bisnis, perusahaan pun kesulitan dalam menyampaikan produk dan layanan ke sebagian masyarakat.
Di sisi lain, transformasi digital membutuhkan kemampuan adaptasi tinggi dari penggunanya. Teknologi yang cepat berubah menuntut kapasitas SDM yang mampu menyamainya. Karena ini juga akhirnya banyak perusahaan-perusahaan yang telah berdiri sejak lama akhirnya tertinggal karena gagal beradaptasi dengan teknologi. Misalnya perusahaan surat kabar. Koran cetak semakin kehilangan pasar karena berita terbaru dapat diakses bukan lagi harian, tapi dalam hitungan detik. Banyak surat kabar yang bangkrut karena terlambat dalam mengaplikasikan transformasi digital.
Pendidikan menjadi kunci menjawab tantangan atas kapasitas SDM. Masyarakat Indonesia perlu diberi bekal ilmu tentang transformasi digital. Tak hanya cara menggunakan teknologinya, tapi lebih penting justru proses atau cara berpikir digital, termasuk literasi internet. Ilmu tentang cara bagaimana teknologi digunakan meletakkan masyarakat sebagai objek teknologi. Namun cara berpikir digital akan menempatkan masyarakat sebagai subjek yang memiliki tingkat literasi internet yang tinggi sehingga bisa mengembangkannya untuk menyelesaikan berbagai masalah manusia.
Peluang Indonesia dalam transformasi digital
Jumlah pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. Data terbaru hingga April 2020, angkanya mencapai 175,4 juta penduduk. Artinya lebih dari 60% penduduk sudah menggunakan internet secara aktif untuk berbagai kebutuhan. Di antaranya, sebanyak 160 juta menggunakan media sosial dalam interaksi sehari-hari.
Angka tersebut sangat fantastis. Pengguna internet dan media sosial di Indonesia masih jauh lebih banyak dibandingkan jumlah total penduduk negara-negara yang lebih kecil. Artinya ini adalah sebuah peluang yang sangat besar. Bisnis-bisnis di Indonesia sudah memiliki potensi pasar yang besar dan secara teritori mudah dijangkau. Padahal belum semua penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet dan teknologi terkini.
Agar bisnis Anda dapat menangkap peluang transformasi digital tersebut adalah dengan mencapai kelompok konsumen yang tepat. 160 juta pengguna media sosial tidak mungkin homogen. Anda memerlukan strategi digital marketing yang tepat. Salah satu caranya dengan menggunakan jasa konsultan digital marketing Semarang. Jasa konsultan di bidang digital marketing membantu Anda menentukan target konsumen dengan spesifik: usia, pekerjaan, minat, kemampuan finansial, tempat tinggal, hingga kebiasaan mereka di dunia maya. Informasi-informasi tersebut kemudian akan memperlihatkan media sosial apa yang sebaiknya Anda gunakan dan seperti apa bentuk promosi produknya. Dengan demikian, bisnis Anda selangkah di depan dalam menangkap peluang transformasi digital di Indonesia.