Komputerisasi sudah dimulai sejak tahun 1960-an. Kemudian 30 tahun setelahnya, internet diciptakan dan pengaruh perubahannya berlangsung sangat cepat pada tahun 2000-an: saat model bisnis digital mulai dikembangkan. Di Indonesia sendiri, transformasi digital menuju babak baru dengan semakin maraknya penggunaan smartphone yang mengubah perilaku konsumen secara drastis.
Inspirasi Tren Transformasi Digital Bagi Bisnis Anda
Satu dekade setelahnya bahkan menandai perkembangan inovasi-inovasi baru dalam transformasi digital. Berikut 8 tren transformasi digital yang berkembang di tahun 2020.
- Artificial Intelligence
Artificial intelligence, atau biasa disingkat AI, adalah kecerdasan buatan yang diintegrasikan dengan komputer. AI dikembangkan untuk menciptakan mesin yang dapat berpikir layaknya manusia, termasuk kemampuan dalam mengambil keputusan. Dewasa ini AI banyak dikembangkan di sektor bisnis platform digital yang mampu mengenali pola perilaku konsumen. Dengan menggunakan AI, sebuah platform digital bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada konsumen berdasarkan riwayat penggunaan. Misalnya ketika Anda mengakses Youtube untuk menonton tayangan video, setelah beberapa waktu Youtube akan menampilkan hasil video yang berhubungan dengan riwayat pencarian Anda.
- Teknologi 5G
Internet seluler generasi kelima atau Fifth Generation, disingkat 5G adalah pengembangan terbaru dari teknologi jaringan internet. 5G menjanjikan kecepatan unduhan dan dan akses internet 10 hingga 20 kali lebih cepat dibanding generasi sebelumnya, 4G. Pengembangan teknologi internet 5G ini akan mempengaruhi bisnis digital. Akses unduhan konten-konten Netflix dapat dilakukan jauh lebih singkat. Ini memungkinkan video diakses dengan kualitas lebih tinggi tanpa mengkhawatirkan kapasitas koneksi. Teknologi 5G juga akan mempengaruhi cara kerja digital marketing agency karena algoritma dan tren perilaku konsumen pun turut berubah lebih cepat.
- Aplikasi blockchain
Istilah blockchain mengacu pada pemanfaatan jaringan untuk merekam dan mengelola data dalam jumlah sangat besar namun dengan distribusi data yang terkategorisasi. Penggunaan konsep blockchain dalam bisnis memungkinkan pencatatan transaksi yang lebih efisien dan resisten terhadap modifikasi data. Karena data tersusun secara berantai, perubahan pada satu bagin data akan menyebabkan perubahan pada rantai data yang lain. Awalnya blockchain didesain untuk transaksi cryptocurrency untuk mencegah adanya double-spending, namun kini aplikasinya diperluas ke dalam bisnis digital untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan dalam transaksi.
- Cloud computing
Dalam cloud computing, internet menjadi pusat server dalam pengelolaan data dan aplikasi pengguna. Perusahaan hanya membutuhkan komputer yang terkoneksi dengan internet untuk melakukan berbagai kegiatan bisnis. Proses bisnis, produk, dan pelayanan semuanya menggunakan aplikasi yang terintegrasi melalui jaringan internet. Bahkan dengan cloud computing, perushaan tidak perlu menyimpan data di memori komputer, melainkan disimpan secara virtual. Hal ini sangat meningkatkan efisiensi dan kecepatan pemrosesan data. Amazon dan Alibaba mengembangkan layanan cloud computing yang dapat disewa atau digunakan oleh perusahaan lain untuk berbagai kepentingan.
- Big Data
Big data bukan tentang data. Tetapi, bagaimana strategi pengelolaannya. Setelah data ditambang atau dikumpulkan, disimpan, data tersebut harus dianalisis dan digunakan dalam strategi bisnis. Kumpulan data tidak akan bermakna apa-apa ketika tidak ada orang yang menginterpretasikannya. Di tahun 2020, penggunaan big data semakin populer, khususnya oleh start-up digital untuk mempercepat dan menaikkan nilai pertumbuhan (growth). Kebutuhan pengolahan data membuka peluang bagi profesi big data analyst dan business intelligence semakin banyak dibutuhkan dalam perkembangan teknologi di Indonesia.
- Augmented Reality (AR)
Penggabungan objek-objek virtual reality ke dalam lingkungan nyata. Penerapan AR yang sudah pernah dicoba misalnya aplikasi smartphone yang dikembangkan produsen cat Dulux. Aplikasi tersebut dapat menunjukkan hasil warna cat ketika digunakan pada permukaan tembok. Pengguna hanya perlu memilih warna cat lalu mengarahkan kamera smartphone ke permukaan tembok. Pengguna dapat melihat perubahan warna cat yang diaplikasikan ke tembok. Sticker pada Intagram story, misalnya, menggabungkan animasi 2D dengan objek nyata di depan kamera. Saat ini AR banyak dikembangkan di bisnis retail, transportasi, dan pariwisata untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui user experience. Penggunaan AR juga menjadi penambahan nilai sendiri pada suatu produk atau layanan.
- Voice Assistance
Pernah menggunakan Google Voice Assistance? Anda tidak perlu mengetik pencarian atau bahkan menggeser-geser tampilan layar smartphone untuk mengakses suatu layanan aplikasi. Cukup dengan memberi perintah suara, Google akan membantu Anda mengakses layanan dalam smartphone Anda. Tak hanya smartphone, konsep perintah suara ini semakin dikembangkan ke dalam berbagai aplikasi. Dengan pengembangan voice assistance, layanan berbagai produk semakin terpersonalisasi. Artinya konsumen atau pengguna tidak lagi bergantung pada fungsi-fungsi yang disediakan produk, tapi pengguna juga bisa mempengaruhi fungsional produk.
- Internet of Things (IoT)
Ketujuh poin di atas sebetulnya dapat digabungkan pada satu konsep, yaitu Internet of Things. Namun sebenarnya IoT merujuk pada konsep yang lebih luas, yaitu bagaimana internet terpenetrasi dalam setiap segi kehidupan dan mempermudah proses-proses keseharian. Smart thermostat (pengatur suhu ruangan berbasis internet) yang dikembangkan Google Nest dan Ecobee dapat secara otomatis mengatur suhu ruangan tanpa Anda perintahkan. Sensor gerak dan aplikasi jaringan internet dalam smart thermostat dapat mendeteksi keberadaan penghuni ruangan dan menentukan tindakan yang harus diambil. Ketika tidak ada orang di dalam ruangan, thermostat akan mati dan kembali menyala dengan mengatur suhu sesuai yang Anda inginkan. Otomatis, tanpa Anda harus mengangkat satu jari-pun.