Sebagai digital marketer Anda tentu ingin mengetahui bagaimana penawaran produk Anda saat sudah Anda tawarkan pada suatu target audiens. Salah satu cara dalam mengetahui efektivitas penawaran Anda adalah dengan menggunakan A/B testing.
Berikut ini kami akan membagikan pada Sookawan mengenai definisi, fungsi, hingga elemen yang harus Anda ketahui dalam A/B testing.
Apa Itu A/B Testing?
Untuk bisa mendapatkan sudut pandang marketing dari sisi pelanggan, Anda bisa menggunakan A/B testing. Ini adalah suatu sebutan untuk metode marketing yang bisa Anda lakukan dalam mengukur efektivitas dari strategi promosi yangs edang Anda jalankan.
Melansir dari Harvard Business Review, A/B testing adalah sebuah cara dalam membandingkan dua versi dari sebuah strategi pemasaran untuk bisa mengetahui mana yang bisa bekerja lebih baik.
Biasanya A/B testing bisa kita lakukan dengan cara membandingkan satu hingga dua variabel minor dalam sebuah strategi yang kita jalankan pada sebuah pemasaran online.
Pengambilan keputusan dalam memilih hal minor sebagai variabel adalah untuk mengetahui perbaikan apa yang seharusnya kita ambil saat mengetahui perbedaan hasil dari keduanya.
Fungsi A/B Testing
Ada beberapa fungsi utama dari A/B testing. Fungsi ini yang menjadi acuan utama bagi sebuah perusahaan dalam keputusan dalam melakukan teknik ini. Beberapa fungsi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini.
1. Menyelesaikan Masalah Pelanggan
Fungsi utama dari strategi bisnis yang satu ini adalah agar Anda dapat menyelesaikan masalah pelanggan.
Hal ini dilandasi dengan kebiasaan pelanggan dalam membuka situs adalah untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dalam menyajikan konten iklan sebaiknya kita bisa menentukan apakah mereka ingin sekedar tahu lebih lanjut tentang layanan Anda, atau justru ingin langsung membelinya.
Yang biasanya menjadi kendala dalam pencapaian tujuan tersebut biasanya merupakan masalah kecil, seperti misalnya mereka kesulitan dalam menemukan tombol “Beli”, atau tulisan yang terlalu kecil, atau tulisan yang terlalu panjang.
A/B testing bisa membantu kita dalam menganalisis kekurangan tersebut, agar kita bisa memperbaiki poin-poin kecil tersebut.
2. Meningkatkan Traffic Website
Fungsi kedua dari AB testing adalah agar Anda bisa meningkatkan traffic website.
Seorang pelanggan yang bisa menikmati kunjungan mereka dalam situs atau website Anda, biasanya akan terus menjelajahi bagian-bagian lain di dalam situs tersebut. Contoh kecil adalah saat mereka sudah membuka bagian landing page sebuah produk, namun malah tertarik untuk mengklik “Ketahui lebih lanjut tentang produk ini”.
Karena hal tersebut, trafik dan kunjungan pada website Anda akan semakin meningkat.
3. Meningkatkan Conversion Rate
A/B testing juga terbukti mampu meningkatkan conversion rate dari sebuah campaign pemasaran yang kita jalankan.
Metode ini akan memberikan sugesti pada para pengunjung website untuk bisa mengikuti sebuah call-to-action (CTA) yang sudah kamu sediakan pada landing page. Dengan itu, tingkat conversion rate Anda akan semakin tinggi, karena A/B testing bisa memberikan hasil terbaik bagi kegiatan pemasaran yang Anda lakukan.
Elemen A/B Testing
Strategi testing ini akan bisa Anda jalankan dengan baik apabila Anda sudah memenuhi semua elemen yang ada di dalam sebuah campaign digital marketing. Berbagai elemen A/b testing yang bisa Anda tautkan di dalam website Anda antara lain sebagai berikut.
- Judul
- Call-to-action (CTA)
- Deskripsi
- Copywriting
- Foto/ilustrasi
- Layout
- Warna
Penutup
AB testing adalah sebuah strategi pemasaran yang bisa Anda coba agar dapat mengetahui produk dan strategi marketing mana yang paling efektif untuk Anda gunakan. Anda bisa menguji berbagai macam variabel untuk bisa mendapatkan hasil terbaik dalam sebuah A/B testing.
Jika Sookawan merasa strategi ini cocok untuk dicoba oleh rekan-rekan Anda sekalian, jangan lupa untuk share di sosial media ya! Semakin banyak yang tahu maka ruang diskusi Anda juga akan semakin berkembang. Salam sukses dan selamat mencoba!